TUGAS 5 ( Arsitektur Organisasi Komputer )


NAMA : Huanito Alfiansyah
NPM : 011190082
INFORMATIKA



Ø Penjelasan dan Contoh teknik operasi module I/O.

1.    I/O Terprogram

       Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis dan monitoring perangkat.
Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I//O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya.

Dalam teknik I/O terprogram, terdapat dua macam implementasi perintah I/O yang terdapat dalam instruksi I/O, yaitu , Memory-mapped I/O, Isolated I/O.
Contoh :
*   Teks melalui keyboard. Disamping diterima oleh RAM, copynya langsung ditampilkan ke monitor.
*   Data keluar masuk melalui Drive, antara lain : Drive Harddisk, Drive Disket, Drive CD/DVD.
*   Data keluar masuk melalui Port, seperti USB port.

2.    Interrupt – Driven I/O

Masalah yang dijumpai pada I/O terprogram adalah bahwa CPU harus menunggu modul I/O yang diinginkan agar siap baik untuk menerima maupun mengirim data dalam waktu yang relatif lama. Pada saat menunggu, CPU harus berulang-ulang menanyakan status modul I/O. Akibatnya tingkat kerja keseluruhan sistem mengalami penurunan sistem. Alternatifnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O ke modul dan kemudian mengerjakan pekerjaan yang lain. Kemudian modul I/O akan menginterupsi CPU untuk meminta layanan ketika modul telah siap untuk saling bertukar data dengan CPU.
Contoh : Proses transfer data/file melalui flashdisk, hp, dll.

3.    Direct Memory Access (DMA)

Direct memory access (DMA) merupakan suatu alat pengendali khusus disediakan untuk memungkinkan transfes blok data langsung antar perangkat eksternal dan memori utama, tanpa intervensi terus menerus dari prosesor. Transfer DMA dilakukan oleh sirkuit kontrol yang merupakan bagian dari antar muka perangkat I/O. Istilah ini yang sering banyak kita ketahui adalah sebagai kontroler DMA. Kontroler DMA melakukan fungsi yang biasanya dilakukan oleh prosesor pada saat mengakses memori utama.
Sekalipun kontroler DMA dapat mentransfer data tanpa intervensi dari prosesor, operasinya tetap berada dibawah kontrol program yang dieksekusi oleh prosesor. Pada saat transfer DMA terjadi, program yang meminta transfer tersebut berhenti bekerja dan prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi program lain. Setelah transfer DMA selesai, prosesor dapat kembali ke program yang meminta transfer tersebut. Sebagai responnya, OS menetapkan program yang ditunda ke keadaan runnable sehingga dapat dipilih oleh scheduler untuk melanjutkan eksekusi.

Cara Kerja DMA :


*   I/O Device terhubung dengan DMA controller memberikan instruksi yang harus di proses
*   DMA controller mengirimkan pemberitahuan ke processor akan ada proses yang dihandle oleh DMA controller
*   Processor menginformasikan ke memory bahwa DMA akan mengakses memory untuk pemrosesan suatu instruksi
*   DMA Controller terhubung dengan memory dan akses alamat, data yang diperlukan
*   DMA controller mengirimkan hasil proses kembali ke I/O device
*   Jika proses selesai, DMA controller kembali melaporkan ke processor bahwa proses telah beres dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENJELASAN TENTANG SORTING DAN ALGORITMA BRUTE FORCE

TUGAS 4 ( Arsitektur Organisasi Komputer )

TUGAS 7 ( Arsitektur Organisasi Komputer )